Tuesday, April 2, 2019

Kegiatan Bulan Bahasa Di SMK N Bali Mandara

BULAN BAHASA BALI

Gubernur Bali DR. IR. Wayan Koster, MM menerbitkan Peraturan Gubernur (pelindungan  dan penggunaan  bahasa, aksara, dan sastra bali serta penyelenggaraan bulan bahasa bali. pelindungan  dan penggunaan  bahasa, aksara, dan sastra bali serta penyelenggaraan bulan bahasa bali itu tertuang dalam  Pergub nomor 80 tahun 2018 tentang pelindungan  dan penggunaan  bahasa, aksara, dan sastra bali serta penyelenggaraan bulan bahasa bali. pelindungan  dan penggunaan  bahasa, aksara, dan sastra bali serta penyelenggaraan bulan bahasa bali telah diberlakukan sejak 26 September 2018 lalu.



Nah karena hal itu kami di SMK N Bali Mandara melaksanakan yang namaya Bulan Bahasa Bali yang dimana acara ini diadakan di sekolah kami ada banyak perlombaan yang kami adakaan untuk mendukung pergub gubernul Bali yang bertujuan untuk melestariakan budaya Bali salah satunya adalah Nyurat Lontar, Masatwe Bali, Cipta dan Baca Puisi yang di jaman sekarang sedikit generasi muda kita yang bisa menggunakan bahasa Bali dan budaya Bali.

Lomba yang pertama adalah yurat lontar yang dimana pesertanya adalah siswa siswi tidak mau kalah Ibu Bapak dewn guru juga ikut berpartisipasi mengikuti kegiatan perlombaan ini dan bahkan diikuti juga oleh Bapak kepala sekolah I Wayan Agustiana, S.Pd. M.Pd beliyau juga ikut berpartisipasi dalam lomba ini alasan beliyau mengikuti perlombaan ini karena beliau cinta akan budaya bali dan iya ingin mengajarkan generasi muda kita untuk mencintai budaya kita sendiri, kalau bukan kita siapa lagi yang akan melestariak budata ini. Hasil dari tulisan lontar ini akan langsung di arsipkan di sekolah kami sebagai hiasan yang indah yang didalamya berisi banyak makna dan filosofi dan serta  berisi banyak ilmu pengetahuan didalamya. karya yang indah ini kami pajang di dalam rak lemari kaca yang bisa dilihat oleh semua siswa sebagai bahan motipasi pendorong agar mau melestarikan budaya bali.



            Selain mengadakan lomba nyurat lontar, di sekolah kam juga mengadakan lomba cipta dan baca puisi bali yang dimana peserta lomba ini adalah perwakilan dari Gerha (gerha merupakan keluarga kecil yang kami miliki di sekolah SMK N Bali Mandara sebagai pengganti keluarga kita dirumah karena di sekolah SMK N Bali Mandara adalah sekolah berasrama. Setiap Gerha terdiri dari Mata Dan pita sebagai orang tua asuh orang tua asuh ini mengasuh dan 45-50 siswa yang mereka rawat layaknya anak mereka sendiri). Dalam perlombaan ini setiyap gerha wajib mengirimkan perwakilanya untuk mengikuti lomba cipta dan baca puisi ini.



Setelah itu dilakukan lomba masatwa bali yang dimana siswa harus menghapalkan naskahnya sendiri lomba ini memakai bahasa bali alus dan lomba ini diwakilkan oleh siswa pergerha setiyap gerha bisa mengirimkan minimah 1 pasang putra dan putri untuk tema dari lomba ini bebas. Tidak mau kalah ibu paka guru juga ikut dalam berlombaan ini mereka unjuk bakatnya dalam berbicara bahasa ingris.



Yang paling seru adalah lomba mading yang dimana disini siswa dam matha pita bisa berbaur memuat gagasan dan terobosan yang menjadi satu kesatuan untuk mencari ide yang nantinya di tuwangkan kedalam bentuk mading. Mading yang dibuat harus terdapat materi tentang terobosan kereatip untuk mengajegkan budaya, sastra bali dan yang paling penting aksara Bali yang semakin hari hilang tergerus arus teknologi digital.



Di dalam acara tersebut ada pertunjukan yang menghibur yang dimana gerha-gerha bersatu membuat pertunjukan pementasan derama (lawak bali) di dalam tema derama terssebut mengangkat cerita tentang  perjuangan generasi muda bali untuk berusaha belajar bahasa bali, budaya Bali, penggunaan pakean adat yang benar, dan memajukan budaya bali dengan dialog yang membuat penghibur tertawa dan tak kalah serunya iringan musik yang menabjubkan dari siswa yang menggunakan alat musik gerantang, tektekan, dan kelaborasi antara musi moderen dan teradisional sehingga menciptakan musik yang unuik.



Di dalam acara ini kami juga membetuk panitiya sendiri dari siswa yang dipilih melalui perwakilan MOK (Mpk,Osis,dan KY) karena disekolah kami memiliki moto Dari, Oleh,Untuk, Dan Bagi yang diawasi oleh ibu bapak-dewan guru. Dengan begitu kami harus siyap membuat administrasi yang lengkap dan memperhitungkan pendanaanya dengan begitu kami diajarkan supaya kami nantiya bisa menjadi generasi muda yang bertanggung jawab, disiplin,mandiri dan memiliki sekil bekerja sebelum langsung terjun ke dunia indusri. Sekolah kami memiliki moto tubikam the liding schol incriting lider prener yang artinya mencetak pemimpin dan wirausahaan dimasa muda. yang memiliki tujuan untuk membina karakter dan sekil nantiya pada saat kita tamat dari smk n bali mandara.

Nah inilah acara puncaknya yaitu pengumuman juaranya untuk siswa yang mendapatkan juara akan mendapatkan piagam+buku novel+baju kaos. Siswa tidak ada memikirkan juaranya tapi siswa memikirkan proses untuk membuat acara tersebut sampai selesai dan berjalan dengan lancar.



Setelah acara selesai siswa dan siswi akan mengimplementasikan ilmu yang sudah didapatka di lingkungan sekolah dengan cara kami membuat program bali nis the yang artinya 1 hari pul menggunakan bahasa bali di sekolah kami senin sampai jumat menggunakan bahasa ingri kecuali ari kamis. hari kamis dan sabtu menggunakan bahasa bali dan pada hari minggu menggunakan bahasa bebas (bahasa setempat bahasa daerah contohya saya dari karangasem sayang menggunakan bahasa kami di karangasem karena disekolah smk n bali mandara siswanya dari seluruh provinsi bali jadi bahasa daerahya berbeda-beda disanalah kebahagiaan bagi kami bisa mengetahui bahasa daerah masing masing di bali).

Tujuan dari kegiatan bulan bahsa yang kami buat adalah untuk menyadarkan generasi muda bali supaya sadar akan budaya, bahasa daerah mereka sendiri, supaya sadar akan keunikan budaya kita di pulau bali ini yang di kenal dengan pulau seribu pura, mengajak generasi muda untuk mencintai budaya kita sendiri, dan ada banyak lagi tujuanya yang lainnya.


“inggatlah bahwa harta yang paling mahal di dunia ini adalah pengalaman hidup kita bukanya uwang  yang bisa menimbulkan permasalahan kedepanya bagi kehidupan kita”

“seberapa canggihya teknologi sekarang ini jangan pernah lupa akan budaya kita yang sudah ada sejak dulu dan sudah mendarah daging di diri dan raga kita”



0 comments: